Plus Minus Investasi Di Mata Uang Kripto from freeamfva's blog

Plus Minus Investasi Di Mata Uang Kripto

Mata uang kripto alias cryptocurrency mulai menjadi instrumen investasi primadona di tanah air. Ini karena nilainya terus mengalami lonjakan dalam beberapa bulan terakhir, melampaui instrumen lain seperti emas hingga saham.To get more news about Ekonomi Indonesia, you can visit wikifx.com official website.
  Salah satu yang paling populer adalah Bitcoin yang kapitalisasinya mencapai US$1 triliun. Tak tanggung-tanggung, perusahaan raksasa sekelas Tesla hingga Visa juga ikut mengoleksinya sebagai aset.
  Selain Bitcoin, nilai mata uang kripto lainnya seperti Ethereum, Binance Coin hingga Dogecoin juga ikut terkerek. Belum lama ini kapitalisasi pasar mata uang kripto bahkan tembus US$2 triliun yang merupakan level tertingginya sepanjang sejarah.
  Data pelacak pasar CoinGecko dan Blockfolio mengungkap kenaikan kapitalisasi pasar uang kripto terjadi karena meningkatnya permintaan dari investor institusional dan ritel.
  Dengan mulai masuknya mata uang kripto dalam portofolio para investor tersebut, tentunya porsi ke aset lainnya akan berkurang jika tidak ada penambahan modal. Salah satu yang paling kentara adalah pasar emas yang terus digerogoti oleh Bitcoin.
  Maklum, Bitcoin digadang-gadang sebagai emas digital yang dianggap lebih aman bagi investor untuk terhindar dari inflasi. Namun, derasnya perpindahan modal tersebut juga tak lepas dari sejumlah keunggulan yang dimiliki mata uang kripto dibandingkan instrumen investasi lainnya.
  Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan salah satu kelebihan itu adalah biaya transaksinya yang murah, praktis dan cepat karena berbasis digital.
  Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, banyak pihak bisa mendapatkan keuntungan dari Bitcoin dkk. Termasuk di dalamnya adalah masyarakat yang selama ini tidak terangkul oleh bank (unbankable).
  “Salah satu aspek crypto yang menarik bagi saya adalah teknologi ini berpotensi menarik orang yang tidak memiliki rekening bank dari seluruh dunia, ke dalam sistem keuangan modern,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
  Selain itu, mata uang kripto juga memiliki fleksibilitas tersendiri karena tak punya akses atau terafiliasi kepada bank. Hal ini menguntungkan pemiliknya sebab mereka dapat melakukan transaksi dengan uang kripto kapan saja tak perlu menunggu waktu jam kerja bank.
  Seperti diketahui, meski bentuknya virtual, uang kripto tetap dapat digunakan untuk bertransaksi online serta dapat dikonversikan ke mata uang seperti rupiah, dolar dan lainnya sehingga dapat menjadi alternatif transaksi lintas negara.
  Di samping itu, mata uang kripto juga menjanjikan keuntungan yang jelas karena tak berkaitan dengan institusi, lembaga, atau negara.“Teknologi itu bebas dan tidak berpihak, jadi punya ruang besar bagi banyak orang untuk memanfaatkan secara langsung,” kata Wahyu.
  “Karena itu investor melihat peluang pelarian modal dari uang fiat ke aset lain, yaitu uang digital,” jelasnya.
  Meski demikian, mata uang kripto juga memiliki sejumlah risiko seperti instrumen investasi lainnya. Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan paling besar adalah fluktuasi nilai yang tinggi sehingga harganya bisa naik tajam lalu terjerembab dalam waktu kurang dari sehari.
  “Bisa untung besar dalam waktu cepat namun juga bisa mengalami kerugian dalam waktu cepat juga,” ucapnya.
  Apalagi, tidak ada aturan suspensi atau pemberhentian perdagangan sementara dalam investasi cryptocurrency layaknya di pasar saham, apabila terjadi kenaikan atau penurunan tajam.
  “Saham itu dia masih ada yang unusual market activity (UMA), jadi kalau ada gerak tidak wajar, turun atau naik tajam, ada otoritas yang hentikan perdagangannya. Ada aturan yang jelas, kalau di Bitcoin ini tidak,” terangnya.
  Kekurangan lainnya adalah ketiadaan legalitas dari bank sentral. Perlu diketahui, hingga saat ini, sejumlah negara belum melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah, termasuk di Indonesia.
  Bank Indonesia pun menegaskan bahwa mata uang kripto seperti bitcoin dkk tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah. Sehingga, pemerintah atau otoritas terkait tidak bisa ikut campur terhadap naik turunnya nilai aset tersebut.
  “Tidak ada penanggung jawab terkait harganya yang sangat fluktuatif. Karenanya, fluktuasi harganya sangat bergantung pada permintaan dan penawaran,” ucapnya.
  Ia menambahkan mata uang kripto juga tidak berada di bawah pengawasan bank sentral layaknya mata uang fiat lainnya. Karenanya, tak ada aturan baku dalam perdagangan Bitcoin dkk.
  Kelemahan terakhir adalah masalah keamanan. Tak bisa dipungkiri, teknologi yang ditawarkan mata uang digital memiliki 2 sisi mata uang. Selain menawarkan kemudahan bagi penggunanya dalam bertransaksi, teknologi ini dikhawatirkan juga rawan terhadap peretas atau hacker.
  Jika terjadi tindakan hacker, penggunanya pun tidak bisa membuat laporan kepada otoritas terkait karena mata uang digital tidak berada di bawah pengawasan bank sentral.
  Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan popularitas mata uang kripto tak lepas dari besarnya dukungan dari banyak pemain global.
  “Dengan supply terbatas karena penciptaan uangnya secara desentralisasi, melalui penambangan, didukung dukungan kepercayaan masyarakat global yang makin meluas, nilai uang kripto terus melambung tinggi,” ucapnya.
  Kenaikan uang kripto yang sangat tinggi tentu menarik minat para pemilik dana. Proses bola salju ini akan terus berlanjut kecuali jika ada shock yang menghancurkan kepercayaan terhadap uang kripto.


Previous post     
     Next post
     Blog home

The Wall

No comments
You need to sign in to comment